Masih menyangkut seri kebudayaan, kini pembahasan kita mengenai variasi satu huruf pada kepingan Rp.5. Tentunya banyak diantara kita yang bertanya-tanya, mengapa di KUKI terdapat jenis-jenis uang tertentu yang mempunyai variasi satu huruf sedangkan jenis-jenis lainnya tidak.
Uang2 kertas yang mempunyai variasi satu huruf yakni :
1. Pecahan 5 rupiah 1952
2. Seri hewan 1957 (semua kepingan kecuali 10 dan 25)
3. Seri bunga 1959 (semua pecahan)
4. Seri Sukarno 1960 kepingan 25, 50, 500 dan 1000 rupiah
Silahkan lihat gambar
Pecahan 5 rupiah 1952 terdapat variasi 1 hurufnya
Hampir semua seri hewan 1957 mempunyai variasi satu huruf
Semua kepingan pada seri bunga 1959 juga mempunyai variasi satu huruf
Beberapa kepingan pada seri Sukarno 1960 juga mempunyai variasi satu huruf yaitu kepingan 25, 50, 500 dan 1000 rupiah.
Sekarang kita lihat apa yang ditulis di katalog 'World Paper Money' (katalog Pick)
Ternyata pada katalog Pick tidak ditemukan klarifikasi mengenai variasi satu huruf dari kepingan 5 rupiah seri kebudayaan. Di sana hanya dijelaskan sebagai: 1952. Gray-blue. R. Kartini at l (left). Makara secara ringkas katalog Pick hanya menganggap bahwa kepingan ini terdiri dari satu jenis saja. Sedangkan kepingan 10 dan 25 rupiah yang di KUKI dibedakan menjadi 3 variasi, pada Pick hanya dibedakan menjadi 2 jenis.
Sebagai seorang kolektor tentu kita akan bertanya-tanya:
1. Mengapa terdapat perbedaan antara KUKI dengan Pick?
2. Mengapa ada uang-uang tertentu yang mempunyai variasi satu huruf?
3. Mengapa variasi ini jauh lebih sukar didapatkan dibandingkan variasi 3 huruf?
Yang lebih mengherankan mengapa pada satu seri menyerupai pada seri kebudayaan hanya kepingan 5 rupiahnya saja yang mempunyai variasi satu huruf? Mengapa pecahan-pecahan lainnya tidak mempunyai variasi tersebut?
Sekarang coba kita perhatikan apa nama percetakan dari semua uang kertas yang mempunyai variasi 1 huruf: Ternyata cuma satu nama yaitu Thomas De La Rue (TDLR).
Percetakan lain menyerupai Percetakan Kebayoran, Johan Enschede dan Peruri tidak mempunyai variasi satu huruf. Dari sini sanggup diambil kesimpulan bahwa sistem penomoran pada masing2 percetakan TIDAK SAMA. Nah, berdasarkan logika kalau ada variasi satu huruf berarti variasi tersebut yang pertama digunakan, dimulai dari satu huruf A, sebanyak 5 angka (99999) lembar, kemudian disusul B sebanyak 99999 lembar dan seterusnya hingga Z. Bila benar maka variasi satu huruf dari A hingga Z diasumsikan akan ada sebanyak 24 karakter (mungkin I dan X tidak dipakai) dikali masing2 99999 (genapkan saja menjadi 100000) menghasilkan angka 2.400.000 lembar.
Kalau perhitungan di atas dianggap benar maka variasi 1 huruf bukanlah barang langka, sebab ada sekitar 2,4 juta lembar. Kenyataannya variasi tersebut jauh lebih sedikit dan sangat sulit ditemukan. Dengan demikian perkiraan kita yang menyatakan bahwa variasi satu huruf yakni yang pertama kali dicetak yakni TIDAK BENAR.
Kalau begitu apa dan mengapa ada variasi satu huruf?
Variasi satu huruf yang hanya ditemukan pada percetakan TDLR sebetulnya adalah SERI PENGGANTI. Para hebat numismatik memperkirakan bahwa variasi satu dan mungkin dua huruf sebetulnya tidak pernah dicetak secara banyak. Variasi ini digunakan kalau terjadi kesalahan pada variasi tiga huruf yang resmi diedarkan. Makara sebetulnya variasi 1 huruf (dan mungkin juga 2 huruf) setali tiga uang dengan variasi huruf X pada percetakan Peruri.
Dengan demikian sanggup dimengerti mengapa pada katalog Pick tidak dicantumkan variasi satu huruf, sebab sebetulnya variasi ini yakni seri pengganti.
Sekarang kita sudah sanggup menjawab pertanyaan di bawah ini:
1. Terdapat perbedaan wacana variasi satu huruf pada KUKI dan Pick.
Mana yang benar KUKI atau Pick?
a. KUKI
b. Pick
c. Keduanya benar
d. Keduanya salah
Jawabannya yakni c (keduanya benar). Pick hanya mencantumkan variasi percetakannya sedangkan KUKI mencantumkan variasi seri penggantinya.
2. Kenapa hanya kepingan Rp.5 (1952) saja yang ada variasi satu hurufnya?
a. Pada kepingan lain variasi satu hurufnya sebetulnya ada tetapi belum ditemukan
b. Pecahan 5 terbanyak dicetak sehingga diharapkan variasi satu huruf
c. Percetakannya berbeda
d. Semuanya salah
Jawabannya yakni c (percetakannya berbeda), telah diterangkan diatas bahwa hanya kepingan 5 rupiah 1952 saja yang dicetak oleh TDLR, yang lainnya bukan.
3. Apa artinya variasi satu huruf?
a. Sebagai uang yang pertama dicetak, misalnya A hingga Z dulu, sehabis habis terpakai gres dicetak variasi 2 huruf (AA-ZZ) dan sehabis itu gres tiga huruf.
b. Terbalik dari di atas, pertama 3 huruf dulu, kemudian 2 huruf, dan terakhir gres 1 huruf
c. Tidak mengikuti hukum tertentu
d. Bukan salah satu di atas
Jawaban yang benar yakni d (bukan salah satu di atas) sebab variasi satu huruf yakni seri pengganti.
Sekarang kita semua sudah mengetahui, bahwa variasi satu huruf pada percetakan TDLR sebetulnya yakni seri pengganti. Tetapi tidak semua uang yang dicetak TDLR mempunyai variasi satu huruf, misalnya yakni seri RIS dan kepingan 500 rupiah 1958. Kedua uang kertas ini dicetak oleh TDLR tetapi tidak mempunyai variasi satu huruf. Untuk itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut apakah variasi penggantinya pada uang2 tersebut.
Untuk percetakan2 lain menyerupai PERURI kita tahu bahwa variasi pengganti menggunakan huruf X, bagaimana dengan percetakan2 lain menyerupai Johan Enschede yang mencetak uang wayang dan seri kebudayaan lainnya? Kalau bukan satu huruf kemudian apakah seri pengganti yang digunakan oleh percetakan tersebut?
Kita bahas lain kali.
1. Variasi satu huruf sebetulnya adalah seri pengganti
2. Percetakan yang menggunakan cara ini yakni Thomas De La Rue
Kritik dan saran harap hubungi arifindr@gmail.com
iklan
0 Response to "Variasi Satu Huruf UANG KUNO"
Post a Comment