Seri Sukarno emisi 1964 ini hanya terdiri dari 2 bagian dengan 5 variasi, masing-masing 3 variasi untuk bagian satu Rupiah dan 2 variasi untuk bagian dua setengah Rupiah. Uang ini merupakan uang kertas Pemerintah Republik Indonesia yang dicetak oleh Percetakan Kebajoran. Mari kita lihat bersama.
Satu dan dua setengah Rupiah seri Sukarno 1964
Pecahan 1 Rupiah 1964
Pada bab depan uang yang berwarna merah ini bergambar Presiden Soekarno dengan latar belakang pohon tebu. Ditandatangani oleh Dr. Soemarno Sosroatmodjo yang menjabat sebagai menteri keuangan periode 13 November 1963 - 25 Juli 1966. Pengaman yang dipakai yaitu tanda air Garuda Pancasila yang terletak di bab tengah uang. Selain itu juga terdapat rumus belakang layar pada nomor serinya.
Pada bab belakang terdapat gambar penari perempuan yang berdasarkan buku Sejarah Bank Indonesia Periode II: 1959-1966 merupakan gambar Dewi Srikandi.
Bagian belakang uang bergambar penari perempuan (Srikandi)
Dewi Srikandi berdasarkan pewayangan Jawa merupakan seorang perempuan yang ahli mempergunakan senjata panah. Kepandaian tersebut ia dapatkan sewaktu belajar pada Arjuna yang kemudian menjadi suaminya. Ciri khas dewi ini selain berwajah anggun yaitu selalu membawa anak panah dipunggungnya.
Penari perempuan yang menggambarkan Dewi Srikandi
VARIASI
Pecahan ini mempunyai 3 variasi berdasarkan goresan pena pencetaknya, yaitu :
1. Tanpa pencetak alias kosong
2. Pertjetakan Kebajoran
3. P.N. Pertjetakan Kebajoran
Tiga variasi bagian 1 Rupiah 1964
Perubahan dari Pertjetakan Kebajoran menjadi P.N. Pertjetakan Kebajoran tidak lepas dari status perusahaan yang berubah dari Perusahaan Pertjetakan Negara Kebajoran menjadi Perusahaan Negara (P.N.) Pertjetakan Kebajoran dengan direksi dipegang oleh Bank Indonesia. Perubahan ini terjadi sekitar tahun 1963.
Perbedaan pencetak, tanpa P.N. (atas) dan dengan P.N. (bawah)
Variasi 1. Tanpa pencetak
Terdiri dari 2 aksara diikuti 6 angka.
Prefiks tertinggi yang aku catat yaitu EF (mohon koreksi jikalau ada yang mempunyai lebih dari EF), berarti asumsi populasi yaitu :
6 angka yang terpakai semua, berarti setiap 1 prefiks sekitar 1 juta lembar
Huruf X dan I diasumsikan tidak terpakai berarti ada 24 huruf
AA - AZ ada 24 x 1 juta lembar = 24 juta lembar
AA - DZ ada 4 x 24 juta lembar
EA - EF ada 6 x 1 juta lembar
Total semua AA - EF yaitu sekitar 102 juta lembar.
Variasi 1, tanpa pencetak
Variasi 2. Pertjetakan Kebajoran
Terdiri dari 3 aksara diikuti 6 angka dengan kunci terletak pada aksara pertama. Angka selalu dimulai dengan 0 sehingga yang terpakai penuh hanya 5 angka.
Sampai dikala ini aksara terbesar yaitu BVA (mohon koreksi jikalau ada yang lebih besar lagi), sehingga populasi sanggup diperkirakan sebagai berikut:
Setiap satu prefiks (misal AAA) mempunyai 5 angka yaitu 100.000 lembar
Huruf X dan I diasumsikan tidak terpakai, sehingga total ada 24 aksara dari A hingga Z
AAA - AAZ ada 24 x 100.000 lembar = 2,4 juta lembar
AAA - AZZ ada 24 x 24 x 100.000 lembar = 57,6 juta lembar
BAA - BUZ ada 20 x 24 x 100.000 lembar = 48 juta lembar
BVA ada 100.000 lembar
Sehingga total dari AAA - BVA ada sekitar 105,7 juta lembar.
Variasi 2. Pertjetakan Kebajoran
Variasi 3. P.N. Pertjetakan Kebajoran
Variasi ini mempunyai ciri sebagai berikut :
1. Terdiri dari 3 aksara 6 angka
2. Huruf terakhir yang terdata selalu Y (penting diperhatikan). Sampai dikala ini prefiks terbesar yang tercatat yaitu BOY (sekali lagi mohon koreksi jikalau teman-teman mempunyai prefiks yang lebih besar lagi).
3. Angka pertama selalu 0
Mari kita hitung berapa asumsi populasinya :
AAY = 100.000 lembar
X dan I diasumsikan tidak terpakai
AAY - AZY = 24 x 100.000 lembar = 2,4 juta lembar
BAY - BOY = 14 x 100.000 lembar = 1,4 juta lembar
Total dari AAY - BOY ada sekitar 3,8 juta lembar
Variasi 3. P.N. Pertjetakan Kebajoran
Dengan demikian kita sudah mendapat angka asumsi populasi dari ketiga variasi tersebut, yaitu 102 juta lembar untuk variasi 1, 105,7 juta lembar untuk variasi 2 dan hanya 3,8 juta lembar untuk variasi 3. Atau jikalau dibentuk perbandingan antara variasi 1 : 2 : 3 yaitu 27 : 28 : 1.
Makara dari setiap 56 lembar uang ini hanya terdapat 1 lembar variasi 3. Sungguh jumlah yang sangat sedikit, tidak heran harganya sangat mahal jikalau dibandingkan kedua variasi lainnya.
Pada lelang Java Auction tahun 2005, selembar uang variasi 3 yang berkondisi UNC terjual seharga Rp.1 juta belum termasuk fee 15%. Padahal harga variasi 1 dan 2 tidak lebih dari beberapa puluh ribu rupiah saja.
Variasi 3 UNC ditawarkan dengan harga Rp.1 juta pada lelang tahun 2005
Karena harga variasi 3 jauh lebih tinggi dibandingkan variasi lainnya, maka jangan heran jikalau ada oknum2 tertentu yang bermaksud untuk memanipulasi, mereka berpikir dengan menambahkan P.N. Pertjetakan Kebajoran pada variasi 1 atau P.N. pada variasi 2, maka semuanya akan beres. Mereka tidak tahu bahwa variasi 3 mempunyai ciri-ciri khas ibarat yang aku sebutkan di atas yaitu :
1. Terdiri dari 3 aksara 6 angka
2. Huruf ketiga yang tercatat selalu Y dan
3. Angka pertama selalu 0
Berdasarkan ketiga ciri tersebut, coba kita perhatikan gambar uang yang terdapat di KUKI.
Pertanyaan saya: Apakah uang yang diberikan nomor H-286 tersebut sesuai? Perhatikan sisi depan yang bertulisan P.N. (variasi 3) dan bandingkan dengan nomor seri pada sisi belakangnya.
Gambar uang pada KUKI tidak sesuai antara sisi depan dengan sisi belakangnya, sisi depan menampilkan variasi 3 sedangkan sisi belakang yaitu milik variasi 1. Saya yakin teman-teman semua tidak ada yang menyadari kekeliruan ini, tetapi kini tentu sudah tahu jawabannya bukan?
Jenis-jenis lain
Selain versi beredar, ditemukan juga variasi-variasi lain ibarat :
SPECIMEN
Semua variasi seharusnya ada versi SPECIMEN nya, tetapi aku belum mendapat gambar specimen variasi 3. Perhatikan prefiksnya yang dimulai dengan aksara X.
PROOF
Pecahan 2,5 Rupiah 1964
Sisi depan bergambar sama dengan bagian 1 Rupiah, dengan warna secara umum dikuasai biru tua. Sisi belakang bergambar penari perempuan yang berdasarkan literatur yaitu Dewi Larasati. Seperti halnya Dewi Srikandi, Larasati ternyata yaitu salah satu istri Arjuna juga.
Bagian belakang bergambar penari perempuan (Dewi Larasati)
Variasi
Terdapat 2 variasi pada bagian ini yaitu
1. Tanpa pencetak
2. Pertjetakan Kebajoran
Dua variasi: Tanpa pencetak (atas) dan Pertjetakan Kebajoran (bawah)
Variasi 1. Tanpa pencetak
Terdiri dari 2 aksara dan 6 angka, variasi ini umum ditemukan dan bernilai tidak terlalu tinggi, hanya sekitar beberapa puluh ribu rupiah saja.
Variasi 1. Tanpa pencetak
Variasi 2. Pertjetakan Kebajoran
Terdiri dari 3 aksara dan 6 angka dengan angka pertama selalu 0. Variasi ini juga cukup banyak dan gampang ditemukan. Harga sedikit lebih mahal jikalau dibandingkan variasi 1.
Variasi 2. Pertjetakan Kebajoran
Harga bagian 2,5 Rupiah 1964 berdasarkan KUKI 2010
Versi lain
Selain versi beredar juga ditemukan versi SPECIMEN nomor jalan yang dimulai dengan aksara X.
Specimen nomor jalan bagian 2,5 Rupiah 1964
Kesimpulan seri Sukarno 1964 :
1. Terdiri dari 2 pecahan: 1 dan 2,5 Rupiah
2. Pecahan 1 Rupiah mempunyai 3 variasi, dan variasi P.N. merupakan tersulit sekaligus termahal
3. Variasi P.N. mempunyai ciri tertentu, harap dipelajari semoga tidak tertipu
4. Terdapat jenis-jenis lain ibarat Specimen dan Proof
Jakarta 16 September 2010
Kritik dan saran hubungi arifindr@gmail.com
Sumber :
1. KUKI
2. Standard Catalog of World Paper Money
3. Percetakan Uang RI dari Masa Ke Masa (Perum Peruri)
4. Sejarah Bank Indonesia Periode II
5. Wikipedia
6. Koleksi teman-teman kolektor
iklan
0 Response to "Uang Kuno Cetakan 1964 (Seri Sukarno)"
Post a Comment