Selama periode tahun 1961 s/d 1964 dicetak banyak sekali jenis uang kertas yang terdiri dari banyak sekali penggalan dari terkecil hingga terbesar. Hampir semua penggalan yang berasal dari periode ini mempunyai nilai jual yang rendah kecuali satu dua jenis yang mempunyai harga agak lumayan.
Seri sandang pangan 1961
Terdiri dari penggalan satu dan dua setengah rupiah.
Mempunyai gambar dan corak yang sama dengan terbitan 1960, sangat gampang ditemukan dan bernilai jual sekitar Rp. 500 s/d Rp.5000 perlembar.
Seri pekerja tangan 1963
Terdiri dari penggalan 10 rupiah, bergambar pemahat kayu yang menyerupai dengan emisi 1958. Berharga jual sekitar Rp. 1000 s/d Rp. 5000 perlembarnya.
Seri sukarelawan 1964
Terdiri dari penggalan 1, 5, 10, 25 dan 50 sen
Sangat gampang ditemukan dan mempunyai nilai jual terendah dari semua uang kertas Indonesia. Berharga jual sekitar Rp. 100 s/d Rp. 500 perlembarnya.
Seri pekerja tangan 1964
Terdiri dari penggalan 25, 50, 100 merah, 100 biru, 10000 merah, 10000 hijau dan 10000 rupiah garuda.
Pecahan 25 rupiah
Sangat menyerupai dengan emisi tahun 1958 tetapi berbeda tanda tangan dan tampak lambang burung garuda di sebelah kanan. Berharga jual sekitar Rp. 5000 perlembar UNC.
.
Pecahan 50 rupiah
Juga mempunyai corak yang menyerupai dengan emisi 1958 kecuali adanya gambar burung garuda di sisi kanan dan tanda tangan yang berbeda. Harga jual sekitar Rp. 5000 perlembar.
Pecahan 100 rupiah merah
Sangat menyerupai dengan emisi tahun 1958, tetapi pada emisi 1964 mempunyai tiga varisi nomor seri. Yaitu P.T. Pertjetakan Kebajoran tipe bold type, new gothic dan serief. Harga ketiga variasi sama yaitu sekitar Rp. 10.000 perlembar UNC.
Pecahan 100 rupiah biru
Mempunyai gambar yang sama dengan yang berwarna merah tetapi tidak mempunyai tanda air. Berharga jual sekitar Rp. 50.000 perlembar UNC.
Pecahan 10.000 rupiah merah
Semua penggalan 10.000 rupiah mempunyai corak dan bentuk yang sama tetapi mempunyai warna dan tanda air yang berbeda.
Pecahan 10.000 rupiah merah ini mempunyai tanda air kepala banteng dan berharga jual sekitar Rp.20.000 s/d Rp. 400.000 rupiah perlembar. Kondisi UNC nya cukup sulit ditemukan.
Pecahan 10.000 rupiah hijau
Bergambar menyerupai dengan yang berwarna merah tetapi bernilai jual jauh lebih rendah. Harga berkisar dari Rp.10.000 untuk kondisi fine s/d Rp. 100.000 perlembar untuk kondisi UNC.
Pecahan 10.000 rupiah garuda
Disebut demikian alasannya terlihat lambang negara kita burung garuda yang dicetak di sisi kanan.
Terdiri dari dua variasi tanda air: Pertama, barisan garuda di bab tengah dan yang kedua yakni barisan garuda di sisi kanan dan kiri uang. Mirip menyerupai penggalan 5000 rupiah coklat tahun 1958. Keduanya berharga jual sekitar Rp.25.000 s/d Rp. 250.000 perlembar. Bila UNC harga sanggup mencapai 400 ribu perlembar.
Sukarno 1964
Selain pecahan-pecahan yang disebut di atas, beredar secara luas di masyarakat sejumlah bentuk penggalan bergambar Sukarno. Ada yang mempunyai nominal 100 rupiah, 1000 rupiah, 5000 rupiah ataupun 10.000 rupiah. Bentuk, warna dan ukurannyapun bermacam-macam, mempunyai watermark, benang pengaman serta tulisan-tulisan tertentu dan kalau diletakkan di telapak tangan sanggup menggulung sendiri. Pecahan-pecahan ini bukanlah penggalan yang resmi dipergunakan sebagai alat pembayaran yang sah, beredar luas hingga ke pelosok tanah air dan dengan gampang ditemukan di seluruh kaki lima di Indonesia. Banyak sekali pemilik penggalan ini yang menganggapnya mempunyai kekuatan mistis, dan ditawarkan dengan harga 'super tinggi' bahkan ada yang hanya bersedia kalau ditukar dengan mobil. Padahal penggalan ini diperdagangkan di kaki lima hanya dengan harga sekitar 10-20 ribuan rupiah saja perlembarnya. Untuk gambar dan klarifikasi lengkapnya silahkan lihat di bab 1960 (Seri Sukarno).
.
.
.
Kesimpulan seri 1961-1964
1. Terdiri dari penggalan terkecil (sen) s/d terbesar (10.000 rupiah)
2. Praktis didapat, bernilai rendah dan tidak terdapat banyak variasi.
3. Termahal yakni penggalan 10.000 merah, disusul oleh 10.000 garuda.
4. Sebenarnya terdapat juga seri Sukarno yang diterbitkan pada periode ini yaitu:
Seri Sukarno Borneo 1961 yang terdiri dari penggalan satu dan dua setengah rupiah
Seri Sukarno 1964 terdiri dari penggalan satu dan dua setengah rupiah
Seri Sukarno Irian Barat 1960-1961
Seri Sukarno Riau 1960-1961
Masing-masing telah dibahas, silahkan dibaca.
.
.
.
Kritik dan saran hubungi: arifindr@gmail.com
Kesimpulan seri 1961-1964
1. Terdiri dari penggalan terkecil (sen) s/d terbesar (10.000 rupiah)
2. Praktis didapat, bernilai rendah dan tidak terdapat banyak variasi.
3. Termahal yakni penggalan 10.000 merah, disusul oleh 10.000 garuda.
4. Sebenarnya terdapat juga seri Sukarno yang diterbitkan pada periode ini yaitu:
Seri Sukarno Borneo 1961 yang terdiri dari penggalan satu dan dua setengah rupiah
Seri Sukarno 1964 terdiri dari penggalan satu dan dua setengah rupiah
Seri Sukarno Irian Barat 1960-1961
Seri Sukarno Riau 1960-1961
Masing-masing telah dibahas, silahkan dibaca.
.
.
.
Kritik dan saran hubungi: arifindr@gmail.com
iklan
0 Response to "Uang Kuno Cetakan 1961 - 1964"
Post a Comment