Di tahun 2000-2005 Bank Indonesia mengeluarkan secara lengkap cuilan gres dari nominal terkecil sampai terbesar dengan gambar depan jagoan nasional. Semua cuilan mempunyai lebar yang sama yaitu 65 mm dan teladan yang mirip sehingga boleh dikatakan mirip satu seri. Mungkin sanggup kita sebut seri tahun 2000 an ini sebagai seri pahlawan.
Pecahan 1000 rupiah tahun 2000
Bergambar Kapitan Pattimura dan bertanda air Tjut Njak Dhien. Emisi yang ada dimulai dari 2000 s/d 2008
Pecahan 1000 rupiah tahun 2000
Pecahan 5000 rupiah tahun 2001
Bergambar Tuanku Imam Bonjol, mempunyai emisi dari 2001 s/d 2008
Pecahan 5000 rupiah 2001
Pecahan 20000 rupiah tahun 2004
Sempat menjadi perdebatan alasannya ialah kesalahan menulis nama jagoan yang tertera. Tetapi tidak terdengar kelanjutannya. Emisi dimulai dari 2004 s/d 2008.
Pecahan 2000 rupiah tahun 2004
Pecahan 100.000 rupiah 2004
Bergambar mirip dengan cuilan 100.000 rupiah polymer tahun 1999 tetapi terbuat dari kertas. Pengaman yang ada lengkap dari benang, watermark dan tinta yang berubah warna jikalau dihadapkan ke lampu ultraviolet. Emisi yang ada dari tahun 2004 s/d 2008.
Pecahan 100.000 rupiah tahun 2004
Pada cuilan ini terdapat dua variasi watemark mirip yang terlihat di bawah ini
Dua variasi watermark pada cuilan 100.000 tahun 2004
Pecahan 10.000 rupiah tahun 2005
Mempunyai emisi dari 2005 s/d 2008
Pecahan 10.000 rupiah tahun 2005
Pecahan 50.000 rupiah tahun 2005
Juga mempunyai emisi dari 2005 s/d 2008
Pecahan 50.000 rupiah tahun 2005
Sampai ketika ini berarti semua cuilan tahun 1990 an telah diganti dengan uang gres yang lebih baik dalam segala hal termasuk design, kualitas maupun keamanannya.
Pengumunan Pemerintah perihal penerbitan uang kertas cuilan 10.000 dan 50.000 rupiah pada tahun 2005.
Uang Kertas Bersambung (Uncut)
Pada tahun 2004 dan 2005 bersamaan dengan dikeluarkannya uang baru, Bank Indonesia menerbitkan uang kertas bersambung (uncut) untuk yang pertama kalinya yang terdiri dari cuilan 10.000, 20.000, 50.000 dan 100.000 rupiah dalam edisi yang sangat terbatas. Masing-masing cuilan terdiri dari 2 tipe uncut yaitu 2 lembar (2x) dan 4 lembar (4x).
Brosur perihal uang kertas bersambung (uncut)
Pecahan 20.000 rupiah uncut (2x)
Setiap uang uncut dilengkapi dengan folder glamor yang berisi klarifikasi dan akta keaslian. Hanya diterbitkan sebanyak 5000 set. Harga sekitar Rp. 300.000,-
Bagian luar folder 20.000 rupiah uncut (2x)
Bagian dalam folder yang berisi klarifikasi perihal uang uncut
Pecahan 20.000 rupiah uncut (2x) berikut sertifikat
.
Pecahan 100.000 rupiah uncut (2x)
Saat ini harga pasaran berada dikisaran Rp. 500.000,- perset.
Bagian luar folder cuilan 100.000 rupiah uncut (2x)
Bagian dalam folder cuilan 100.000 rupiah uncut (2x)
Pecahan 100.000 rupiah uncut (2x) berikut sertifikat
Pecahan 10.000 rupiah uncut (2x)
Diterbitkan dalam jumlah yang lebih sedikit lagi, hanya 1700 set. Harga pasaran ketika ini berkisar di Rp. 300.000,- per set.
Bagian luar folder cuilan 10.000 uncut (2x)
Penjelasan cuilan 10.000 rupiah uncut (2x)
Pecahan 10.000 rupiah uncut (2x) berikut sertifikat
Pecahan 50.000 rupiah uncut (2x)
Hanya diterbitkan dalam jumlah 1100 set.
Bagian luar folder
Bagian dalam folder cuilan 50.000 rupiah uncut (2x)
Pecahan 50.000 rupiah uncut (2x) berikut sertifikat
Uang Kertas Uncut 4x
Selain tipe 2x, pada ketika yang bersamaan Bank Indonesia juga mengeluarkan tipe yang 4 lembar (4x). Tipe yang satu ini juga dilengkapi dengan folder glamor yang berisi klarifikasi dan akta keaslian. Saat ini sangat sulit menemukan jenis uncut (4x) yang beredar dipasaran, rupanya semua uncut yang ada sudah di tangan para kolektor. Harganya pun sudah tidak terperinci lagi.
Bagian luar folder uang uncut (4x)
Contoh isi folder cuilan 20.000 rupiah uncut (4x)
Penjelasan yang ada di dalam folder cuilan 100.000 uncut (4x)
Contoh akta keaslian yang terdapat di dalam folder
Isi folder cuilan 100.000 uncut (4x)
Uncut 4x yang diterbitkan oleh Bank Indonesia
Pecahan 2000 rupiah
Menurut rencana dalam waktu bersahabat Bank Indonesia akan menerbitkan cuilan 2000 rupiah. Kita tunggu tanggal mainnya.
Kritik dan saran hubungi arifindr@gmail.com
iklan
0 Response to "Uang Kuno 2000 - 2008"
Post a Comment