Dalam proses mencetak uang kertas, walaupun telah dilakukan dengan sangat teliti dan berhati-hati, tentu tidak luput dari banyak sekali jenis kesalahan. Uang2 kertas yang bermasalah tersebut tentu saja harus dimusnahkan dan diganti dengan uang kertas lainnya yang homogen tetapi mempunyai gejala khusus sehingga jumlah uang yang digantikan tetap sanggup dimonitor dengan baik. Uang-uang kertas pengganti tersebut mempunyai ciri tertentu sehingga disebut sebagai uang kertas seri pengganti.
Setiap perusahaan pencetak uang kertas mempunyai metode dan ciri-ciri tertentu yang dipergunakan sebagai uang seri penggantinya. Kita sudah membahasnya untuk cuilan 5 rupiah pada seri kebudayaan tahun 1952 variasi 1 aksara yang ternyata merupakan seri pengganti yang dipergunakan oleh perusahaan pencetaknya yaitu Thomas De La Rue. Lalu timbul pertanyaan, apakah semua uang kertas kita yang mempunyai variasi 1 aksara dicetak oleh Thomas De La Rue (TDLR)? Kita lihat jawabannya:
Uang kertas Indonesia yang mempunyai variasi 1 aksara adalah:
1. Pecahan 5 rupiah 1952
2. Semua cuilan seri hewan 1957 (kecuali 10. 25 dan 5000 rupiah)
3. Semua cuilan seri bunga 1959
4. Pecahan 25, 50, 500 dan 1000 rupiah seri Sukarno 1960
.
Setelah diperhatikan dengan teliti ternyata semua uang kertas tersebut memang dicetak oleh Thomas De La Rue. Makara kesimpulannya yakni bahwa TDLR mempergunakan variasi 1 aksara sebagai seri penggantinya. Kesimpulan ini diperkuat oleh pernyataan dari katalog Pick:
Replacement notes:
Nomor 65-71 (seri bunga), 84 (Sukarno 25), 85 (Sukarno 50), 87 dan 88 (Sukarno 500 dan 1000): Prefiks satu atau dua huruf.
Variasi 1 aksara merupakan seri pengganti yang dipergunakan oleh TDLR
Dengan demikian terang bahwa variasi X pada uang kertas di bawah ini bukanlah merupakan seri pengganti.
Katalog Pick juga menandakan bahwa uang kertas dengan nomor urut 1 hingga dengan 9 (semua cuilan seri Federal I tahun 1946), 43a (pecahan 10 rupiah 1952 variasi pertama), 44-48 (pecahan 25, 50, 100, 500 dan 1000 rupiah 1952) mempunyai nomor seri pengganti berupa angka 1. Kita akan membahasnya.
Uang2 yang dicetak oleh Johan Enschede en Zohen (JEZ) mempunyai hukum nomor seri pengganti yang lain lagi, bukan mempergunakan variasi 1 aksara menyerupai pada Thomas De La Rue, tetapi dengan menggunakan nomor seri yang dimulai dengan angka 1 di depannya. Kita lihat contohnya:
Seri wayang yang dicetak oleh JEZ selalu mempunyai nomor seri yang dimulai dengan angka 0, lihat bukti di bawah ini:
Nomor seri dimulai dengan angka 0.
Demikian juga dengan seri kebudayaan yang di cetak oleh JEZ, mempunyai nomor seri yang dimulai dengan angka 0 didepannya.
Demikian juga untuk cuilan 500 rupiahnya
Bila diketemukan uang kertas yang di cetak oleh JEZ tetapi mempunyai nomor seri yang berawalan dengan angka 1, maka sanggup dipastikan bahwa uang tersebut merupakan seri pengganti. Lihat pola di bawah.
Kedua pola uang tersebut mempunyai nomor seri yang dimulai dengan angka 1, berarti sanggup diambil kesimpulan bahwa kedua uang tersebut merupakan uang kertas pengganti yang dipergunakan oleh percetakan JEZ. Tingkat kesulitan dan harga dari uang2 tersebut seharusnya setara dengan variasi satu aksara yang dipergunakan oleh TDLR, tetapi pada kenyataannya tidaklah demikian. Hal ini mungkin disebabkan kurangnya pengetahuan kita perihal variasi seri pengganti yang dipergunakan oleh percetakan2 selain TDLR.
Untuk memperkuat bukti, saya tampilkan gambar yang diambil dari lelang Java Auction 3 tahun 2007, yaitu lot 292 yang dibuka pada harga Rp.450.000 dan terjual diharga Rp.600.000 (+fee 15%).
Sekarang kita sudah mengetahui bahwa percetakan yang berbeda akan mempergunakan seri pengganti yang berbeda pula. TDLR menggunakan 1 aksara sedangkan JEZ mempergunakan angka 1 didepannya. Dengan demikian kita sanggup memastikan bahwa kedua lembar uang di bawah ini yakni PALSU, lantaran dimulai dengan angka 2 dan 4 yang jelas2 tidak pernah digunakan oleh JEZ.
Sekarang pembahasan kita berikutnya yakni perihal seri pengganti yang dipergunakan oleh Pertjetakan Kebajoran ataupun oleh Peruri. Ternyata cara yang digunakan berbeda dengan JEZ maupun TDLR, yaitu dengan menggunakan aksara X pada prefiks di depan nomor serinya.
Kita lihat contohnya:
Karena merupakan seri pengganti, aksara X tidak digunakan sebagai prefiks pada nomor seri uang beredar yang normal baik di depan, di tengah maupun di belakang. Makara kita tidak akan pernah menemukan prefiks X-- -X- atau --X pada uang kertas normal, kecuali pada uang kertas pengganti.
Dalam satu gepok uang kertas, sanggup jadi kita dapatkan uang bernomor seri X, mungkin tidak banyak, hanya beberapa lembar saja. Tetapi pada kenyataannya seringkali kita menemukan prefiks X dalam jumlah sangat banyak bahkan 1 gepok utuh, mengapa demikian? Apakah seri pengganti digunakan juga sebagaimana uang yang biasa? Untuk itu hanya otoritas yang berwenang yang sanggup menjawabnya.
.
.
Setiap negara mempunyai hukum khusus mengenai seri pengganti yang dipergunakannya. Ada yang menggunakan aksara Y, Z, dan sebagainya. Tidak sedikit yang juga mempergunakan aksara X menyerupai yang digunakan negara kita, antara lain:
.
.
.
Bagaimana dengan Amerika Serikat?
.
Ternyata AS tidak menggunakan aksara X tetapi tanda bintang (star) yang diletakkan di depan atau di belakang nomor serinya. Lihat kutipan dari katalog Pick
Perhatikan tanda bintang yang terletak sehabis nomor seri. Tanda ini terdapat pada uang pengganti yang dipergunakan oleh AS.
.
.
Bagaimana dengan harga uang seri pengganti? Di KUKI terang tercantum hanya untuk seri pengganti TDLR yaitu variasi 1 huruf, sedangkan untuk percetakan2 lainnya tidak tercantum. Pada katalog uang kertas Amerika dengan terang tercantum harga dari masing2 jenis uang pengganti, kita lihat salah satu halamannya:
Negara-negara tertentu menggunakan simbol atau tanda khusus pada uang kertas pernggantinya, menyerupai tanda asterisk (*) yang digunakan pada negara:
Canada
Philipina
Ada lagi negara2 yang menggunakan aksara Y, Z, atau lain2nya untuk seri penggantinya. Bila berminat silahkan klik website di bawah ini:
Semoga pengetahuan kita perihal seri pengganti menjadi bertambah.
Pertanyaan dan komentar silahkan email : arifindr@gmail.com
Jakarta 1 Maret 2010
iklan
0 Response to "Replacement Notes UANG KERTAS"
Post a Comment