Mari kita uji kemampuan kita pada uang 5000 Rupiah bergambar Tuanku Imam Bonjol (emisi 2001)
Pertanyaan 1.
Sampai dikala ini ada berapa jenis tahun cetak (imprint)?
a. 9 tahun cetak
b. 10 tahun cetak
c. 11 tahun cetak
JAWABAN :
Sampai dikala ini (November 2011) terdapat 11 tahun cetak: 8 tahun cetak (2001 sd 2008) terletak di sudut kanan bawah dan 3 tahun cetak (2009 sd 2011) terletak di atas goresan pena DEWAN GUBERNUR.
11 jenis tahun cetak (imprint) dari 2001 hingga dengan 2011
Sudahkah anda mempunyai semuanya?
Pertanyaan 2.
Ada berapa jenis variasi tanda tangan?
a. 2 jenis
b. 3 jenis
c. 4 jenis
JAWABAN :
Sampai bulan November 2011 terdapat 3 jenis tanda tangan yaitu :
1. Syahril Sabirin dan Miranda S Goeltom, terdiri dari 8 tahun cetak (2001 -2008)
2. Boediono dan Ardhayadi, hanya terdiri dari 1 tahun cetak (2009)
3. Darmin Nasution dan Ardhayadi, terdiri dari 2 tahun cetak (2010 - 2011)
3 jenis variasi tanda tangan
Pertanyaan 3.
Perhatikan gambar di bawah :
Uang pertama WPU, kedua ZER dan ketiga CDV
Pertanyaannya apakah ketiga uang tersebut mempunyai tahun cetak yang sama?
a. Sama
b. Tidak sama
JAWABAN :
Ketiganya mempunyai tahun cetak yang tidak sama.
CDV bertahun cetak 2009 dengan tanda tangan Boediono
ZER bertahun cetak 2010 dengan tanda tangan Darmin Nasution dan
WPU bertahun cetak 2011 dengan tanda tangan Darmin Nasution juga
Perhatikan huruf-huruf tersebut, terlihat bahwa acuannya tetap ada pada huruf kedua.
D dicetak 2009, lebih dulu daripada E yang bertahun 2010 dan P yang bertahun 2011. Kaprikornus belahan 5000 Rupiah Tuanku Imam Bonjol ini seolah-olah sekaligus berbeda jikalau dibandingkan dengan sistem penomoran pecahan-pecahan lain. Mirip alasannya tetap memakai huruf kedua sebagai acuan. Dan berbeda pada......... (lihat soal2 selanjutnya)
Pertanyaan 4.
Saya mempunyai 2 lembar bernomor seri AAA 421033 dan ZZZ 399175
Yang manakah yang lebih dahulu diterbitkan?
a. AAA 421033
b. ZZZ 399175
JAWABAN :
AAA 421033 mempunyai tahun cetak 2009 sedangkan ZZZ 399175 bertahun cetak 2008. Maka terang ZZZ 399175 lebih dahulu diterbitkan. Mengapa? Bukankah aksara AAA seharusnya lebih dahulu diterbitkan dibandingkan ZZZ? Apakah urutannya terbalik? Tentu tidak, hal inilah yang menyebabkan belahan Rp.5000 mempunyai penomoran yang unik. Kunci pertama sudah dibahas pada soal sebelumnya yaitu huruf kedua tetap merupakan acuan, dan kunci kedua terletak pada angka pertama nomor serinya.
Nomor seri yang berawalan angka 0 yaitu yang pertama kali diterbitkan, disusul angka 1, 2, 3 dan seterusnya. Tetapi berbeda jikalau dibandingkan dengan belahan lain, belahan Rp.5000 ini menghabiskan semua prefiksnya dulu dari AAA hingga ZZZ gres beralih keangka berikutnya. Agar lebih terang aku berikan ilustrasi :
AAA 000001 hingga dengan AAA 099999 lalu
AAB 000001 hingga dengan AAB 099999 dan seterusnya sampai
AAZ 000001 hingga dengan AAZ 099999 disusul dengan
BAA 000001 hingga dengan BAZ 099999
ZAA 000001 hingga dengan ZAZ 099999 dan seterusnya sampai
ZZA 000001 hingga dengan ZZZ 099999 gres disusul dengan
AAA 100000 hingga dengan AAA 199999 dan seterusnya hingga dengan
ZZA 100000 hingga dengan ZZZ 199999
AAA 200000 hingga dengan ZZZ 299999, kemudian gres dilanjutkan dengan angka 3
AAA 300000 hingga dengan ZZZ 399999 dan seterusnya.
Agar lebih terang mari kita lihat daftarnya
Pecahan Rp5000 mempunyai sistem penomoran yang unik yaitu menghabiskan angka pertama 0 dari AAA hingga dengan ZZZ terlebih dahulu gres dilanjutkan dengan angka 1 (dari AAA hingga dengan ZZZ), angka 2 (dari AAA hingga dengan ZZZ), angka 3, 4 dan hingga dikala ini gres hingga PWS 59xxxx.
Keterangan di atas sekaligus menjawab pertanyaan terakhir yaitu :
Pertanyaan 5.
Saya telah mempunyai nomor bagus 555555, kini aku mau mencari yang 666666.
Menurut anda apakah dikala ini (November 2011) ada yang memilikinya?
a. Jelas ada
b. Mungkin ada mungkin tidak
c. Jelas tidak ada
JAWABAN :
Sampai dikala ini (November 2011) aku dan teman-teman belum menemukan belahan Rp.5000 dengan angka pertama 6. Diharapkan dalam waktu bersahabat (mungkin awal 2012) akan mulai dicetak AAA 6xxxxx. Kita tunggu saja...........
Perhatian :
1. Jawaban dan kesimpulan di atas dibentuk menurut penelitian dari uang-uang yang beredar, kebenaran mutlak tetap tidak diketahui hingga ada klarifikasi resmi dari pihak yang berwenang.
2. Prefiks AAA bukan merupakan first prefiks kecuali diawali angka 0 : AAA 0xxxxx (2001)
3. Nomor kembar yang ada hingga dikala ini hanya terdiri dari 111111, 222222, 333333, 444444 dan 555555. Nomor 666666 segera menyusul tetapi nomor-nomor selanjutnya, apalagi 999999 sangat mungkin tidak akan pernah terbit.
Semoga bermanfaat.
Jakarta 2 Desember 2011
Kritik dan saran hubungi email : arifindr@gmail.com
iklan
0 Response to "Uang kuno Rp.5000 Emisi 2001"
Post a Comment