Kita semua niscaya pernah melihat atau mengetahui uang yang satu ini......
1000 Rupiah Sukarno1 emisi tahun 1960. Uang berwarna hijau dan berukuran 171 x 87 mm ini menampilkan gambar Sukarno di bab depan dan sepasang penari Bali di bab belakang. Mulai diedarkan tanggal 20 Februari 1967 dan ditarik tanggal 1 S122eptember 1971.
Uang ini mempunyai 2 variasi tanda air yaitu
1. Sukarno, dicetak oleh Thomas De La Rue dengan nomor seri terdiri dari 4 angka
Dapat dibagi lagi menjadi :
a. 1 huruf
b. 2 huruf
c. 3 huruf
2. Kepala banteng, dicetak oleh Pertjetakan Kebajoran dengan nomor seri terdiri dari 6 angka.
Variasi tanda air kepala banteng merupakan cetak ulang dan diedarkan sekitar tahun 1968.
1000 Rupiah 1960 dengan tanda air kepala banteng
Tanda air kepala banteng pada uang yang 'normal' semestinya hanya ada satu dan terletak sempurna di tengah kertas. Perhatikan gambar di bawah:
Tanda air kepala banteng pada uang yang 'normal'
Tetapi pada uang ini, kepala banteng ditemukan 2 buah.....
Satu yang utuh terletak di sisi kanan bergeser jauh ke kanan dari kawasan seharusnya dan satu lagi yang terpotong setengah terletak di tepi kiri uang. Benang pengaman juga ikut-ikutan bergeser ke sisi kanan.
Tanda air kepala banteng ada 2 buah
Agar lebih jelas, mari kita perbesar gambarnya
Tampak terang jikalau uang ini mempunyai lebih dari satu kepala banteng
Mengapa hal menyerupai ini sanggup terjadi?
Mari kita melaksanakan eksperimen untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Sebelum uang dicetak, tentu kertasnya harus sudah siap terlebih dahulu. Kertas yang siap cetak (dalam bentuk plano) niscaya sudah mempunyai benang pengaman dan tanda air. Karena tanda air kepala banteng seri Sukarno juga terdapat pada kepingan yang berukuran lebih kecil yaitu 5 Rupiah maka aku menduga jikalau kertas yang dipergunakan pada kepingan 5 Rupiah tersebut juga digunakan untuk kepingan 1000 Rupiah.
Untuk jelasnya mari kita buktikan bersama. Mari kita urutkan 2 kepingan 5 Rupiah bertanda air kepala banteng dengan 2 lembar kepingan 1000 Rupiah bertanda air sama, satu yang 'normal' dan satu yang sedang kita bahas. Mari kita lihat hasilnya:
Ternyata letak benang pengaman dan tanda air kepala banteng memang segaris dan cocok dengan kepingan 5 Rupiah yang dijadikan satu. Berarti perkiraan kita bahwa kertas uang yang dipergunakan pada kepingan 1000 Rupiah memang benar milik kepingan 5 Rupiah. Tetapi alasannya ialah ukuran kedua uang tersebut sangat berbeda, ada kesan dipaksakan (mungkin sisa kertas kepingan 5 Rupiah masih banyak atau untuk menghemat bahan) sehingga terjadilah ketidaktepatan letak tanda air.
Mungkin bagi pihak yang mencetak hal tersebut tidak terlalu dipermasalahkan, mereka beropini 'yang penting ada tanda airnya.' Tetapi untuk kalangan pecinta kejadian ini tidak sanggup dianggap angin kemudian begitu saja, kejanggalan sekecil apapun sanggup berdampak besar dan sanggup merubah data di katalog yang pada kesudahannya akan menghipnotis harga.
Jakarta 12 Maret 2013
Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Hendripova dari Mojokerto yang telah berkenan menyumbangkan materi untuk artikel ini.
iklan
0 Response to "Uang kuno 1000 Rupiah Sukarno1 emisi tahun 1960"
Post a Comment