Salah satu pengaman yang dipakai pada uang kertas yaitu watermark (tanda air). Disebut sebagai watermark alasannya yaitu gambar tersebut bersifat transparan menyerupai air dan hanya terlihat jika dihadapkan pada cahaya. Hampir semua uang kertas sudah menerapkan sistem ini, termasuk pula uang kertas negara kita.
Watermark sudah sanggup ditemukan pada uang2 kertas semenjak jaman penjajahan Belanda. Seri Coen Mercurius contohnya sudah mempunyai watermark bertulisan JAV BANK, seri Coen I bertulisan JB, seri wayang besar bergambar patung dan lain sebagainya. Demikian juga pada uang kertas yang diterbitkan sesudah kita merdeka atau tepatnya dimulai dari seri kebudayaan 1952.
Setiap seri, bahkan setiap bagian mempunyai ciri watermark tersendiri, seri Sukarno misalnya, untuk bagian 5 rupiah terdiri dari 2 macam watermark yang bergambar Sukarno dan banteng. Pecahan 10 berdasarkan katalog hanya terdiri dari satu jenis yaitu Sukarno. Tetapi jika diperhatikan dengan seksama ternyata gambar watermark pada bagian tersebut agak berbeda. Ada yang 'gemuk' dan ada yang 'kurus', silahkan dilihat perbedaannya pada gambar di bawah ini :
Pecahan 10 rupiah 1960, apakah hanya terdiri dari 1 jenis watermark?
Watermark bagian 10 rupiah 1960, Sukarno 'gemuk' dan 'kurus'
.
.
Kedua jenis watermark tersebut kasatmata sekali perbedaannya, rasanya bukan hanya sekedar kesalahan pencetak. Seharusnya perbedaan yang sedemikian jelasnya digolongkan sebagai 2 jenis variasi, contohnya variasi pertama mempunyai watermark Sukarno gemuk dan variasi kedua yaitu yang kurus.
Variasi watermark yang sangat terang berbeda telah usang dimasukkan ke dalam buku katalog Pick. Kita lihat salah satu contohnya yaitu uang Canada:
Variasi pertama sering disebut sebagai variasi "Devil's face" alasannya yaitu susunan rambutnya yang agresif dan variasi kedua dimana susunan rambutnya telah diperhalus. Dapat kita bayangkan bahwa perbedaan yang tidak terlalu terang menyerupai ini sudah dikelompokkan sebagai 2 jenis variasi yang berbeda, yang menimbulkan harga juga ikut-ikutan berbeda. Maka sudah saatnya variasi watermark uang negara kita yang jelas2 berlainan juga harus dibedakan.
Kita lihat referensi variasi watermark uang-uang kita lainnya, yang paling kasatmata yaitu bagian 2,5 rupiah Sudirman dan bagian 100 ribu rupiah Sukarno-Hatta emisi 2004.
Pecahan Sudirman 2,5 rupiah 1968
.
Apakah hanya terdiri dari satu jenis watermark?
Perbedaan watermark bagian 2,5 rupiah Sudirman 1968, yang pertama bergambar burung garuda berwarna putih sehingga hanya terlihat samar2 dan yang kedua juga bergambar burung garuda tetapi berwarna kehitaman sehingga sangat terang terlihat jika diterawang. Kedua jenis watermark ini sangat kasatmata perbedaannya dan saya mengusulkan untuk dibentuk sebagai 2 variasi yang berbeda.
Pecahan 100.000 rupiah 2004
.
Uang tersebut ketika ini masih berlaku dan sesudah diamati dengan seksama ternyata mempunyai watermark yang berbeda. Setidaknya ada 4 kelompok watermark yang berhasil saya catat dan keempatnya yaitu sebagai berikut :
Variasi watermark 1
Gambar WR Supratman 'gemuk'
Variasi watermark 2
Gambar WR Supratman 'kurus'
Variasi watermark 3
Gambar WR Supratman 'hitam'
Variasi watermark 4
Gambar WR Supratman 'putih'
Keempat variasi tersebut saya berikan nama berdasarkan gampangnya saja, saya bahagia sekali jika ada diantara teman2 sekalian yang mau memperlihatkan nama yang lebih baik untuk masing2 variasi.
Pertanyaan berikutnya adalah, apakah variasi tertentu bekerjasama dengan tahun emisi atau nomor seri tertentu? Variasi manakah yang lebih awal dan manakah yang terakhir.....? Saya mencoba untuk menjawab pertanyaan tersebut. Setelah mengadakan riset kecil-kecilan selama beberapa waktu kesimpulan sementara yang saya dapatkan, sekali lagi saya sebutkan disini yaitu kata 'sementara' alasannya yaitu penelitian masih terus berlangsung dan sangat mungkin akan berubah seiiring banyaknya sampel yang diteliti. Saya sangat mengharapkan sumbangan dari teman2 semua untuk melengkapi daftar yang saya lampirkan berikut ini.
Hubungan antara variasi watermark dengan nomor seri :
Seperti kita ketahui, penomoran uang kertas bagian 100.000 rupiah 2004 menggunakan sistem 3 abjad diikuti 6 angka, dengan abjad kedua sebagai 'dasar'nya. Berdasarkan penelitian yang saya lakukan ternyata watermark variasi pertama lebih banyak dijumpai pada nomor seri uang yang abjad keduanya dimulai dengan A. Variasi kedua pada B, variasi ketiga pada C dan yang keempat pada D serta E (masih berlanjut). Tentu saja ada variasi yang saling tumpang tindih. Untuk mudahnya lihat tabel di bawah :
Hubungan antara variasi watermark dengan nomor seri
Angka 1-4 memperlihatkan jenis variasi
.
Berdasarkan tabel di atas sanggup ditarik kesimpulan sementara bahwa variasi 1 yaitu WR Supratman 'gemuk' merupakan variasi yang pertama kali dicetak, disusul WR Supratman 'kurus', 'hitam' dan yang terakhir yaitu yang 'putih'. Dan sepertinya variasi watermark tidak bekerjasama dengan tahun emisi, bandingkan tabel di atas dengan tabel pada Info Uang Kuno 4. Demikian juga dengan nomor seri pengganti (X) data belum sanggup dipublikasikan alasannya yaitu masih dalam tahap penelitian.
Penelitian yang saya buat ini yaitu murni hasil penelitian yang saya lakukan sendiri, terinspirasi dari pernyataan bapak Alim Sumana yang pernah menyampaikan bahwa terdapat perbedaan watermark pada bagian 100.000 rupiah 2004. Karena itu saya mengucapkan banyak terima kasih kepada dia dan supaya penelitian kecil-kecilan ini sanggup memperkaya pengetahuan kita mengenai numismatik. Saya sadar bahwa masih banyak kelemahan dan kesalahan yang perlu diperbaiki, di waktu yang akan tiba sangat mungkin akan ditemukan variasi2 watermark lainnya. Karenanya mohon sumbangan dari teman-teman semua.
Jakarta 18 April 2010
Kritik dan saran harap hubungi arifindr@gmail.com
iklan
0 Response to "Uang Kuno Pengaman Watermark (Tanda Air)"
Post a Comment