Pada kesempatan kali ini akan ditampilkan pertanyaan-pertanyaan seputar . Pertanyaan dibatasi hingga 10 buah. Silahkan kirim pertanyaan anda lewat email arifindr@gmail.com. Bila saya mengetahui jawabannya niscaya akan saya jawab.
1. Apakah banyak uang- negara kita yang dijual ke luar negeri?
JAWAB :
Uang- milik kita sangat banyak yang dijual ke luar negeri, apalagi sewaktu kerusuhan 1998, para kolektor yang panik berbondong-bondong membawa koleksinya ke luar negeri terutama ke Singapore dan ke Hong Kong. Beberapa jenis yang sempat di monitor adalah: Seri Probolinggo, seri wayang set lengkap kondisi AU-UNC, Seri Coen Mercurius nomor jalan, seri Coen II specimen termasuk belahan 300 guldennya yang dijual ke Belanda dan barang2 kelas atas lainnya.
Apalagi sesudah adanya internet, dimana perdagangan antar negara tidak mengenal batas lagi, saya sendiri sudah sering membeli uang-uang berkelas dari luar negeri, contoh:
Coen Mercurius 300 gulden Specimen (Amerika)
Wayang 25, 50 dan 100 kondisi prima (Belanda)
Coen 500, 1000 kondisi prima (Hong Kong)
Dan banyak lagi lainnya.
Untuk sekedar informasi, silahkan klik :
Saya berikan pola beberapa arsip hasil lelang dari luar negeri yang pernah saya catat:
Probolinggo, Creatie, Coen kecil dan Gedung Specimen
Berbagai belahan Coen dan wayang
Gedung dan wayang specimen
Coen Mercurius proof
NICA specimen dan Bingkai proof
Coen 1000 dan wayang 1000 gulden
Coen kecil dan Coen 1000 gulden UNC
2. Pada lelang pernah ditampilkan satu bentuk NICA 100 gulden bernomor seri jalan dengan stempel SPECIMEN dan mempunyai perforasi, sanggup diterangkan termasuk jenis apakah uang ini dan lebih langka yang mana jikalau dibandingkan dengan versi SPECIMEN bernomor seri 00000?
JAWAB :
Uang kertas jenis ini merupakan uang beredar yang telah ditarik oleh pemerintah, diberi stempel SPECIMEN dan perforasi bertulisan vernietigd yg artinya kurang lebih dihancurkan/dimusnahkan dan memang dipersiapkan untuk dihancurkan. Tetapi entah dengan cara bagaimana sanggup diselamatkan. Jenis ibarat ini mempunyai ciri khas antara lain:
1. Bernomor seri jalan
2. Uang sudah pernah dipakai, sehingga tidak UNC
3. Kualitas stempel SPECIMEN yang kurang baik
4. Terdapat perforasi bertulisan vernietigd
NICA SPECIMEN jalan
Sedangkan bentuk SPECIMEN 000000 mempunyai ciri antara lain:
1. Bernomor seri 000000
2. Kondisi uang sangat baik, biasanya UNC
3. Stempel berkualitas tinggi yang orisinil dari percetakan
4. Biasanya didapatkan dalam bentuk set lengkap
.
NICA SPECIMEN 000000
Kedua jenis SPECIMEN tersebut terang berbeda, yang 000000 merupakan seri pembuka dimana uang belum diedarkan sedangkan yang satunya merupakan epilog dimana uang akan dihancurkan. Tentang kelangkaan, keduanya mempunyai bobot yang kurang lebih seimbang, tetapi secara fakta seri epilog lebih sukar ditemukan, apalagi dalam bentuk set lengkap. Karena hingga ketika ini saya pribadi belum pernah melihat bentuk ibarat ini dalam set lengkap, hanya belahan 100 inilah yang pernah terlihat 1-2 kali sedangkan pecahan2 lainnya tidak pernah terlihat.
3. Kapankah uang Rupiah Irian Barat ditarik? Dan berapakah kurs resmi terakhirnya?
JAWAB :
Uang kertas Rupiah Irian Barat yang berlaku semenjak 1 Mei 1963 di wilayah Irian Barat mulai ditarik tanggal 31 Mei 1971 menurut Keputusan Presiden No. 8 tahun 1971.
Kepres No.8 1971
Penarikan dilakukan secara sedikit demi sedikit dan digantikan dengan Rupiah umum yang ketika itu berlaku di wilayah-wilayah lain RI. Nilai tukar Rupiah IB baik kertas maupun logam terhadap Rupiah umum yang ditetapkan oleh Pemerintah ialah IB Rp.1 = Rp.18,90.
4. Tolong terangkan ihwal katalog uang kertas dunia yang seringkali disebut sebagai katalog Pick.
JAWAB :
Katalog uang kertas dunia (World Paper Money) disusun oleh Albert Pick, seorang numismatist German yang untuk pertama kalinya menciptakan katalog uang kertas pada tahun 1974, ketika ini dia sudah pensiun dan penulisan diteruskan oleh penggantinya yaitu George S Cuhaj. Tetapi sebagai penghargaan terhadap dia maka nama Pick dipergunakan sebagai sistem penomoran uang kertas. Katalog ini dicetak oleh Krause Publications, USA, dan terdiri dari 3 volume, masing-masing adalah:
Pick catalog volume 1,2 and 3
Volume one (1)
Berisi ihwal specialized issues, tebal sekitar seribuan halaman dan ketika ini sudah mencapai edisi ke 11. Harga perbuku sekitar US$60. Tentang Indonesia edisi ini memuat uang-uang daerah, uang pemberontak ibarat PNII, PRRI. Permesta dan RMS. Sedangkan ihwal Netherlands East Indies berisi surat kredit VOC, seri Probolinggo, seri Creatie dan seri Recepis.
Pick catalog volume one
Volume two (2)
Berisi uang-uang kertas yang beredar semenjak tahun 1368 sd 1960, tebal sekitar seribu dua ratusan halaman dan ketika ini sudah mencapai edisi ke 13. Harga sekitar US$70. Untuk bab Indonesia berisi uang seri Federal 1946, 1948, ORI, RIS, seri kebudayaan hingga dengan seri Sukarno termasuk juga Sukarno IB dan Riau. Sedang untuk bab Netherlands Indies berisi mulai dari seri bingkai I dan II, seri Coen Mercurius, seri Coen I, seri Wayang, seri Coen II, seri munbiljet termasuk NICA hingga dengan jaman Jepang (seri Japansche Regeering dan seri Dai Nippon). Volume ini diperbaharui beberapa tahun sekali dan revisi yang dilakukan kebanyakan hanya harga masing-masing uang kertas.
Pick catalog volume 2 (13th edition)
Volume three (3)
Berisi uang-uang yang dipergunakan semenjak tahun 1961 hingga terakhir edisi tersebut dicetak. Saat ini sudah mencapai edisi ke 16 (tahun 2010). Edisi ini terus menerus diperbaharui 1-2 tahun sekali, sehingga semakin usang akan semakin tebal. Harga sekitar US$50. Untuk bab Indonesia edisi ini memuat seri Sukarno, seri Pekerja, seri Sudirman, seri Diponegoro dan seterusnya hingga uang-uang terbaru. Sedangkan untuk bab Netherlands Indies sudah tidak ada.
Pick catalog volume 3 (16th edition)
Selain dalam bentuk buku, katalog Pick juga tersedia dalam bentuk DVD. Sampai ketika ini tersedia untuk volume 2 (edisi 12) dan volume 3 (edisi 15). Harga satu volume sekitar US$20. Isi DVD sama persis dengan bukunya.
Pick catalog versi DVD
Contoh salah satu halaman katalog Pick volume 3.
Katalog Pick berisi uang-uang kertas dari seluruh dunia, masing-masing diberi nomor urut, gambar hitam-putih, keterangan ihwal uang tersebut termasuk variasi-variasi yang ada serta harganya (US$) dalam 3 kondisi (VG, VF dan UNC). Untuk belahan 500 rupiah Sukarno 1960 dari volume 3 edisi 10 (2004) contohnya tertulis sbb:
87. 500 RUPIAH
1960. Black, Ceremonial dancers on back..... VG.. VF.. Unc
a. Printer TDLR. Wmk. Sukarno................. 7.50 15.00 55.00
b. Printer Pertjetakan. Wmk. Sukarno........ 7.50 15.00 55.00
c. Printer like b. Wmk. buffalo................... 7.50 15.00 55.00
d. Printer like b. Wmk. Arms.................... 10.00 20.00 60.00
Katalog uang kertas Pick merupakan rujukan terbaik bagi para pecinta . Setiap lelang baik lokal maupun internasional selalu mengakibatkan katalog ini sebagai rujukan utama. Memang ada kelemahannya terutama di segi harga yang terlalu murah, tetapi kita harus realitis, katalog mana yang tidak ada kelemahannya?
Selain itu Krauss Publication juga menerbitkan banyak sekali katalog lainnya, diantaranya katalog uang logam (World Coins Catalog) yang dibagi banyak sekali volume antara lain: 1601-1700, 1701-1800, 1801-1900, 1901-2000, 2000-saat ini. Ada lagi Unusual World Coins, World Gold Coins, dan banyak lagi lainnya. Bagi para pecinta yang ingin mempunyai katalog World Paper Money, tidak usah membeli edisi terbaru, cukup yang edisi usang alasannya toh isinya kurang lebih sama. Sayangnya katalog-katalog ini sulit sekali ditemukan di negara kita.
Beberapa jenis katalog terbitan Krauss Publication
5. Apakah perbedaan antara, essay, proof, specimen 0000 dan specimen jalan?
JAWAB:
Essay adalah model uang yang tidak jadi digunakan. Bisa ibarat atau sangat berbeda dengan yang beredar. Dapat berupa gambar artist, engraver, atau banyak sekali model dan kombinasi warna yang diajukan oleh percetakan tetapi ditolak dan tidak pernah digunakan. ORI 600 bahwasanya termasuk dalam kelompok ini.
Beberapa pola essay :
1000 rupiah Bank Sirkulasia Indonesia (1951)
25 rupiah RIS (1948)
Proof adalah model awal yang digunakan untuk penilaian text, gambar, engraving, baik untuk penampilan uang secara keseluruhan maupun untuk menyelidiki apakah ada kesalahan yang terjadi. Bisa dicetak diatas karton, hitam putih, satu sisi, banyak sekali warna atau lainnya untuk memudahkan pemeriksaan. Proof dibagi2 lagi menjadi beberapa kelompok tetapi yang niscaya baik gambar maupun komposisinya sudah ibarat dengan versi beredarnya.
Macam-macam proof :
Aprroved proof, master die proof, inspection die proof, delux die proof, trial colour proof, progresive colour proof, final proof, proof specimen. Masing2 mempunyai definisi sendiri-sendiri yang rasanya terlalu rumit untuk dijelaskan.
2,5 gulden 1940 trial colour proof
Specimen : Contoh uang yang telah selesai dicetak, mempunyai gambar dan warna yang sama dengan versi beredarnya. Dibuat dalam jumlah terbatas, sanggup mempunyai lubang/perforasi/nomor urut dan biasa tercetak kata SPECIMEN di kedua sisi uang.
Bila nomor serinya 00000 atau 123456, maka disebut specimen nol, tipe ini stempelnya sudah niscaya asli, dicetak dalam jumlah amat terbatas dan bernilai tinggi. Bila bernomor jalan maka disebut specimen jalan. Tipe specimen jalan ini berjumlah lebih banyak daripada yang nol tetapi rentan dipalsukan, terutama untuk uang-uang modern bernilai rendah. Untuk membedakan dengan specimen jalan yang orisinil digunakan tehnik2 investigasi tertentu dengan membandingkan model dan warna stempelnya, hati-hati jikalau membeli dari pihak yang tidak sanggup dipercaya.
1000 rupiah 1959 specimen 00000
5 rupiah 1959 specimen jalan
6. Apakah yang dimaksud dengan blind code pada uang kertas dan kapankah pertama kali digunakan pada uang kita?
JAWAB :
Blind code, atau arahan tuna netra (kode buta) ialah suatu tanda yang digunakan pada uang kertas yang terasa berangasan jikalau diraba sehingga para tuna netra sanggup membedakan nominal uang tersebut.
Kode tuna netra terdapat pada no 8
Uang kertas yang pertama kali menggunakan arahan tuna netra terdapat pada emisi 1975. Perhatikan bentuk segilima pada tepi kertas. Satu buah untuk belahan 1000, dua buah untuk belahan 5000 dan 3 buah untuk belahan 10000 rupiah. Kode tuna netra dipergunakan pada emisi ini alasannya ketiga uang tersebut mempunyai ukuran yang sama yaitu 158x79 mm. Untuk belahan dibawahnya yaitu 100 dan 500 rupiah arahan tidak dipergunakan alasannya ukurannya berbeda. Pada emisi berikutnya (1980-1988) Bank Indonesia mempergunakan ukuran standar untuk masing2 pecahan, yaitu selisih 6 mm pada panjangnya dan 4 mm pada lebarnya. Ukuran yang berbeda ini memudahkan para tuna netra untuk sanggup membedakan masing2 uang.
Blind code pada emisi 1975 berupa bentuk segilima yang terasa berangasan jikalau diraba
7. Apa dampak uang kertas yang telah di cuci?
JAWAB :
Pencucian merupakan salah satu tindakan yang sangat sering dilakukan oleh para penjual . Tindakan ini seperti sanggup memperbaiki kualitas sehingga menaikkan harga jual, padahal justru sebaliknya, pembersihan hanya merusak kualitas uang dan menurunkan gradingnya.
Pengaruh yang timbul pada uang kertas yang telah dicuci sangat kompleks dan semuanya boleh dibilang merugikan :
1. Warna memudar
2. Kertas melunak dan menipis
3. Bau cairan pembersih yang menusuk
4. Harga jual yang jatuh
5. Bila disimpan usang maka kertas akan hancur
Tetapi ketika ini proses pembersihan uang sudah modern, materi yang dipakaipun berkualitas tinggi dan mahal harganya. Hasil tamat sangat sempurna, bahkan bekas karat atau coretan pena pun sanggup dihilangkan. Tetapi bagaimana dampak jangka panjang pada uang tersebut belum sanggup dibuktikan alasannya tehnik ini relatif masih baru.
Seorang teman yang baik hati mengirimkan bukti uang kertas yang telah di basuh oleh salah satu dealer di negara tetangga kita, silahkan bandingkan hasilnya :
dengan yang sudah dicuci (bawah).
Kalau belahan semacam wayang 50 gulden saja dicuci bagaimana dengan pecahan-pecahan lainnya?
JAWAB :
Uang berbahan plastik (polymer) ini diterbitkan dalam rangka memperingati keberhasilan Pembangunan Jangka Panjang Tahap I (PJPT I) di banyak sekali bidang yang berlangsung mulai 1 April 1969 s/d 31 Maret 1994 (25 tahun). Mulai diedarkan tanggal 1 Maret 1993 dan dicetak oleh Note Printing Australia (NPA). Nomor seri dimulai dari ZZA hingga dengan ZZZ.
Tadinya uang ini direncanakan sebagai uang peringatan yang dijual sebagi benda koleksi seharga Rp.100.000. Tetapi dalam kenyataannya, alasannya BI membutuhkan suplemen uang untuk diedarkan sedangkan stok uang ini di gudang BI masih banyak maka BI menjadikannya sebagai uang beredar biasa dengan harga nominal Rp.50.000. Banyak para kolektor yang tadinya secara antusias membeli dan menyimpan uang ini menjadi kecewa. Dan kekecewaan para kolektor berdampak cukup luas, balasannya harga uang ini sulit mengalami kenaikan. Bandingkan harga ketika ini yang hanya mengalami kenaikan 2-3 kali lipat dengan 'sepupunya' belahan Rp.20.000 cendrawasih (4-5 kali) atau Rp.50.000 Suharto kertas (3-4 kali).
9. Apakah nomor seri pada wayang mengikuti pola yang ibarat dengan JP Coen?
JAWAB :
Benar sekali, seri wayang menggunakan sistem penomoran yang ibarat dengan seri JP Coen. Perbedaannya pada seri wayang tidak ada nomor arahan kontrolnya.
Mari kita lihat salah satu buktinya.
Perhatikan kedua uang belahan 25 gulden wayang berikut ini:
1. Wayang 25 gulden 10 Januari 1935, prefiks DW
2. Wayang 25 gulden 11 Februari 1935, prefiks EY
Bila prefiks kedua uang tersebut kita urutkan maka akan terlihat ibarat pada tabel berikut ini :
Tampak pada tabel bahwa satu prefiks dipergunakan hanya pada satu hari, ibarat dengan seri JP Coen
Hari berikutnya prefiks akan bertambah sesuai dengan susunan abjad.
10. Menurut KUKI belahan Rp.500 (1958) dicetak oleh Thomas De La Rue (TDLR), sedangkan pecahan-pecahan lainnya dicetak oleh PT. Pertjetakan Kebajoran. Bahkan di kertas uang itu sendiri tertera PT Pertjetakan Kebajoran. Apakah mungkin KUKI salah tulis?
JAWAB: Tadinya saya juga sempat bingung. Tetapi sesudah saya mendapat bukti niscaya maka dengan yakin sanggup saya katakan bahwa belahan tersebut memang dicetak oleh TDLR. Silahkan lihat bukti di bawah ini yang saya ambil dari buku Bank Indonesia dalam Perjalanan Pembangunan Ekonomi Indonesia 1953-2003 halaman 99.
Kritik dan saran hubungi arifindr@gmail.com
iklan
0 Response to "Pertanyaan-Pertanyaan Seputar Uang Kuno"
Post a Comment