Kita tahu bahwa uang-uang kertas ibarat seri Coen Mercurius, Bingkai, Gedung, Coen, Wayang dan sebagainya yang diterbitkan selama penjajahan Belanda dikeluarkan oleh DE JAVASCHE BANK (DJB). Salah satu ciri utamanya ialah uang-uang tersebut mempunyai kata bertulisan DE JAVASCHE BANK, mempunyai watermark (kecuali seri gedung) dan text undang-undang dalam 4 bahasa.
Beberapa pola uang kertas terbitan De Javasche Bank
Tetapi tahukah teman-teman bahwa ada sebagian uang kertas yang bukan diterbitkan oleh DJB?
Loh, kalau begitu oleh siapa? Beberapa jenis uang kertas tidak dikeluarkan oleh DJB tetapi oleh Departemen Keuangan Netherlands Indie dan uang-uang kertas ini dikenal sebagai seri muntbiljet. Ciri khas dari uang2 ini antara lain adalah:
1. Hanya terdiri dari pecahan kecil di bawah 5 gulden2. Bertulisan Nederlandsch indie muntbiljet
3. Tidak mempunyai watermark
4. Tidak ada text undang2 dalam 4 bahasa (Belanda, Jawa, Arab dan Mandarin)
5. Memiliki gambar yang khas Belanda ibarat gambar Ratu atau lambang Belanda
6. Ditandatangani bersama oleh pejabat DJB dan pejabat Departemen Keuangan (Departement van Financien)
Mari kita lihat ibarat apakah uang-uang tersebut
Seri muntbiljet I
Diterbitkan tahun 1919-1920, bergambar Ratu Belanda Wilhelmina, terdiri dari 2 pecahan yaitu 1 dan 2 1/2 gulden. Seri ini sering disebut sebagai seri Wilhelmina muda. Perhatikan ke lima ciri yang telah disebutkan di atas.
Bagian depan seri muntbiljet I
Bagian belakang yang bergambar lambang kerajaan Belanda
Seri Muntbiljet II
Dikeluarkan tahun 1920, terdiri dari 3 pecahan yaitu 1/2, 1 dan 2.50 gulden. Keenam ciri muntbiljet terdapat pada seri ini.
Seri muntbiljet II 1920
Seri muntbiljet II 1920
Seri Muntbiljet III
Diterbitkan tahun 1940 dan terdiri dari 2 pecahan yaitu 1 dan 2,5 gulden. Pelajari ciri-ciri muntbiljet yang telah disebutkan di atas.
Seri muntbiljet III 1940
Seri muntbiljet III 1940
Bagian belakang yang bergambar lambang kerajaan Belanda
Dengan adanya seri muntbiljet ini terlihat bahwa ada pembagian kepentingan atau kolaborasi antara pihak pemerintah dalam hal ini Departemen Keuangan dengan pihak De Javasche Bank. Pembagian kepentingan ini selain terlihat pada uang kertas juga sangat terang terlihat pada uang logam. Tidak ada uang logam yang mencantumkan goresan pena DJB.
Uang logam 2,5 gulden bergambar Wilhelmina
Sekarang timbul pertanyaan, termasuk jenis yang manakah uang seri NICA? Apakah uang ini termasuk seri yang dikeluarkan oleh DJB atau termasuk seri muntbiljet?
Penamaan setiap seri uang kertas berasal dari gambar atau tema yang diusung oleh seri yang bersangkutan. Misalnya seri Coen alasannya ialah di uang tersebut terdapat gambar JP Coen, seri wayang alasannya ialah bergambar wayang, seri gedung, seri Soekarno, seri binatang, seri bunga, seri Sudirman dan sebagainya. Ada juga yang menurut tema, ibarat seri kebudayaan, seri pekerja dan seri sandang pangan. Tetapi untuk seri NICA, penamaannya bukan menurut gambar ataupun tema. Bagi mereka yang tidak mengerti sejarah dan latar belakang sewaktu uang ini diedarkan akan bertanya-tanya mengapa seri ini disebut seri NICA, tidak ada satupun kata atau gambar yang berafiliasi dengan NICA di uang tersebut.
Pecahan 5 gulden 'NICA' 1943
.
.
.
Untuk menjawab pertanyaan di atas kita kembali ke 5 ciri yang telah disebutkan.
.
Ciri pertama: hanya terdiri dari pecahan di bawah 5 gulden
Ciri ini terang tidak terpenuhi, seri NICA tediri dari pecahan yang lengkap mulai dari 50 cent hingga dengan 500 gulden.
Ciri kedua: bukan bertulisan DJB tetapi Nederlandsche Indie muntbijet, dengan terang terlihat di bab muka semua uang seri NICA
.
Tulisan Nederlandsch indie
Ciri ketiga : tidak mempunyai watermark, memang benar bahwa seri NICA tidak mempunyai pengaman berupa watermark tetapi berupa titik-titik warna-warni.
Ciri keempat : tidak mempunyai text undang-undang dalam 4 bahasa
Seri NICA hanya terdiri dari text undang-undang dalam bahasa Belanda dan Melayu
Ciri kelima : mempunyai gambar Ratu atau lambang kerajaan Belanda
Seri Nica mempunyai keduanya.
Gambar lambang dan Ratu Belanda di seri NICA
Ciri keenam : ditandatangani oleh pejabat DJB dan Departemen Keuangan
Dalam hal ini mungkin alasannya ialah dalam keadaan perang, tanda tangan pejabat Dep Keu diganti oleh Gubernur Jendral Nederlandsch Indie yaitu H.J. van Mook. Beliau ialah Gubernur Jendral Belanda terakhir yang berkuasa di tanah air kita.
Tanda tangan oleh Gubernur Jendral Ned indie dan Presiden DJB
Tanda tangan oleh Gubernur Jendral Ned indie dan Presiden DJB
H.J van Mook, Gubernur Jendral Nederlandsch Indie terakhir
Dengan dipenuhinya sebagian besar dari ciri-ciri tersebut maka tidak sanggup dipungkiri bahwa seri NICA bergotong-royong ialah seri muntbiljet. Dan menurut urutannya maka seri ini sanggup dimasukkan sebagai seri muntbiljet keempat. Makara penamaan NICA bukan berdasar gambar atau tema yang diusung seri ini, melainkan latar belakang kejadian yang terjadi sewaktu uang ini diedarkan. Menurut aku lebih sempurna kalau seri ini dituliskan sebagai seri muntbiljet IV (NICA) 1943.
Pada katalog KUKI, nomor urut yang diberikan pada uang kertas menurut urutan waktu pertama dikeluarkannya uang tersebut. Maka nomor urut seri NICA (1943) merupakan lanjutan nomor urut seri Dai Nippon (1942). Tidak demikian halnya pada katalog Pick atau Mevius. Nomor urut diberikan bukan menurut waktu dikeluarkannya uang tersebut tetapi menurut jenis atau kelompoknya. Pada katalog Pick urutan uang yang dikeluarkan oleh DJB dan jenis muntbiljet terpisah dengan jelas. Dengan demikian terjadi perbedaan pada urutan nomor antara KUKI dengan Pick.
Contoh:
Muntbiljet 1 gulden Wilhelmina 1919 KUKI 118 sedangkan Pick 100
Muntbiljet 2 1/2 gulden Wilhelmina 1919 KUKI 119 Pick 101
Muntbiljet 1/2 gulden 1920 KUKI 123 Pick 102
Muntbiljet 1 gulden 1920 KUKI 124 Pick 103
Muntbiljet 2.5 gulden 1920 KUKI 125 Pick 104
Coen 5 gulden KUKI 126 Pick 69
Coen 10 gulden KUKI 127 Pick 70
.
.
Seri NICA hanya terdapat pada KUKI, seri ini disebut demikian alasannya ialah diedarkan pada masa pemerintahan sipil Hindia Belanda. Sedangkan pada katalog lain, seri ini tidak dikenal sebagai seri NICA, melainkan seri muntbiljet 1943. Makara jangan heran bila pada suatu dikala teman-teman mendapat katalog lelang luar negeri yang bertulisan Nederlands Indie Muntbiljet 100 gulden 1943, tanpa adanya kata NICA samasekali.
Urutan penomoran pada Pick menurut kelompok DJB dan muntbiljet
Perhatikan bahwa pada Pick nomor urut seri NICA lebih kecil daripada penjajahan Jepang, terbalik dibandingkan KUKI
Pada katalog Mevius, terang sekali bahwa NICA dikelompokkan sebagai seri muntbiljet
Jakarta 8 september 2010
Kritik dan saran hubungi arifindr@gmail.com.
Sumber:
KUKI
Pick, Mevius
Materi seminar oleh pak Sumana
Ebay
Koleksi pribadi
iklan
0 Response to "Uang-Uang Kertas Muntbiljet"
Post a Comment