Pecahan 5 rupiah ini merupakan kepingan terkecil dari seri Sukarno 1960. Berwarna ungu dan mempunyai pengaman berupa benang pengaman dan tanda air. Baik KUKI ataupun Pick, keduanya membagi kepingan ini dibagi menjadi 2 variasi yaitu :
a. Tanda air Soekarno 3 huruf 6 angka dan
b. Tanda air banteng 3 huruf 6 angka.
Selain berbeda tanda air, letak benang pengaman juga berbeda. Uang yang bertanda air Sukarno ada di sisi kanan sedang yang banteng ada di sisi kiri. Perhatikan gambar berikut :
2 jenis tanda air yaitu Sukarno dan banteng, perhatikan perbedaan letak benang pengaman
Pertanyaannya kini adalah
1. Yang mana yang lebih dulu diedarkan, variasi tanda air Sukarno atau banteng?
2. Kapankah perubahan itu terjadi? Dan
3. Apakah ada variasi lain selain kedua variasi tersebut?
Untuk itu mari kita bahas satu persatu.
Yang mana yang lebih dulu dikeluarkan, variasi bertanda air Sukarno ataukah banteng?
Sebagaimana telah kita ketahui bahwa sistem penomoran uang Sukarno menggunakan sistem 3 huruf 6 angka. Dari 3 huruf tersebut, huruf kedua merupakan huruf kunci. Sekarang mari kita susun uang-uang tersebut berdasarkan aksara huruf kedua.
Sebagaimana telah kita ketahui bahwa sistem penomoran uang Sukarno menggunakan sistem 3 huruf 6 angka. Dari 3 huruf tersebut, huruf kedua merupakan huruf kunci. Sekarang mari kita susun uang-uang tersebut berdasarkan aksara huruf kedua.
Susunan uang berdasarkan aksara pada huruf kedua, mulai dari A,B,C,D,E dan H
Setelah diperhatikan dengan cermat ternyata huruf kedua yang berabjad A,B,C dan D semuanya mempunyai tanda air Sukarno, sedangkan yang E dan H bertanda air banteng. Dari sini sanggup kita simpulkan bahwa uang bertanda air Sukarno dicetak terlebih dahulu alasannya yaitu mempunyai aksara yang lebih kecil.
Gambar tersebut sekaligus sanggup menjawab pertanyaan kedua bahwa perubahan dari tanda air Sukarno menjadi banteng terjadi antara huruf kedua D dengan E. Tetapi dimana tepatnya, perlu penelitian lebih lanjut.
Untuk menjawab pertanyaan ketiga yaitu apakah ada variasi lain di luar kedua variasi tesebut di atas, mari kita perhatikan dengan lebih teliti uang yang bertanda air Sukarno. Perhatikan gambar berikut :
Setelah diamati dengan teliti ternyata uang bertanda air Sukarno juga mempunyai perbedaan, yaitu Sukarno 'kurus' dan 'gemuk'. Kedua gambar tersebut sangat berbeda sehingga rasanya tidak pantas kalau dijadikan satu kelompok. Apalagi kalau kita lihat dari buku Sejarah Bank Indonesia jilid 2 halaman 309:
Pada buku tersebut disebutkan dengan terang bahwa kepingan 5 rupiah 1960 terdiri dari 3 jenis variasi yang dibedakan berdasarkan waktu dikeluarkannya. Variasi pertama mempunyai tanda air Sukarno 'kurus' diedarkan pertama kali 13 Desember 1965, mempunyai aksara huruf kedua A,B dan C. Variasi kedua merupakan cetak pelengkap yang dicetak tahun 1966 (tanpa tanggal dan bulan), mempunyai tanda air Sukarno 'gemuk' dan berabjad D, sedangkan variasi ketiga bertanda air kepala banteng dan diedarkan mulai tanggal 30 Agustus 1966 berabjad huruf kedua mulai E.
Seri Sukarno 1960
5 rupiah
a. Tanda air Sukarno 'kurus' (A,B,C)
b. Tanda air Sukarno 'gemuk' (D)
c. Tanda air kepala banteng (E,....,H,..?)
Dari ketiga variasi terang variasi b yaitu yang terlangka.
Pecahan 5 rupiah Sukarno Riau
Rupanya kepingan 5 rupiah RIAU diambil dari seri pengganti (X), alasannya yaitu itu sistem penomorannya tidak sanggup disamakan dengan sistem pada uang beredar sebagaimana yang telah diterangkan di atas. Dari semua seri X yang berhasil didata didapatkan bahwa peralihan tanda air Sukarno 'gemuk' menjadi kepala banteng yaitu pada aksara XS_ dengan XT_
XS bertanda air Sukarno 'gemuk' sedangkan XT bertanda air kepala banteng
Pertanyaannya sekarang, apakah semua kepingan 5 rupiah RIAU mempunyai tanda air Sukarno, 'kurus' ataukah ada variasi yang bertanda air Sukarno 'gemuk' atau kepala banteng? Mari kita lihat aksara yang ada pada kepingan 5 rupiah RIAU :
Karena perbedaan tersebut terlihat dengan terang baik melalui buku resmi terbitan Bank Indonesia maupun melalui pengamatan secara fisik, maka sebaiknya kita mulai melaksanakan perubahan pandangan bahwa uang ini bukan lagi terdiri dari 2 variasi tetapi menjadi 3 variasi :
Seri Sukarno 1960
5 rupiah
a. Tanda air Sukarno 'kurus' (A,B,C)
b. Tanda air Sukarno 'gemuk' (D)
c. Tanda air kepala banteng (E,....,H,..?)
Dari ketiga variasi terang variasi b yaitu yang terlangka.
Pecahan 5 rupiah Sukarno Riau
Pecahan 5 rupiah Sukarno Riau mempunyai persamaan fisik dengan 5 rupiah Sukarno versi biasa. Perbedaannya yaitu :
1. Terdapat overprinted RIAU di bab muka uang kertas
2. Terdapat overprinted KR pada nomor seri di bab belakang uang
3. Nomor seri selalu dimulai dari huruf X
4. Memiliki tanda air Sukarno
1. Terdapat overprinted RIAU di bab muka uang kertas
2. Terdapat overprinted KR pada nomor seri di bab belakang uang
3. Nomor seri selalu dimulai dari huruf X
4. Memiliki tanda air Sukarno
Rupanya kepingan 5 rupiah RIAU diambil dari seri pengganti (X), alasannya yaitu itu sistem penomorannya tidak sanggup disamakan dengan sistem pada uang beredar sebagaimana yang telah diterangkan di atas. Dari semua seri X yang berhasil didata didapatkan bahwa peralihan tanda air Sukarno 'gemuk' menjadi kepala banteng yaitu pada aksara XS_ dengan XT_
XS bertanda air Sukarno 'gemuk' sedangkan XT bertanda air kepala banteng
Pertanyaannya sekarang, apakah semua kepingan 5 rupiah RIAU mempunyai tanda air Sukarno, 'kurus' ataukah ada variasi yang bertanda air Sukarno 'gemuk' atau kepala banteng? Mari kita lihat aksara yang ada pada kepingan 5 rupiah RIAU :
Dari gambar yang berhasil saya kumpulkan, aksara tertinggi kepingan 5 rupiah RIAU yaitu XF_, sangat jauh dari peralihan ke banteng di XT_, apalagi kalau kita tahu bahwa seri Sukarno RIAU hanya berlaku hingga dengan 30 Juni 1964, sedangkan variasi Sukarno 'gemuk' dimulai pada 1966 dan variasi kepala banteng gres diedarkan pada 30 Agustus 1966. Dengan demikian jelaslah bahwa kepingan 5 rupiah RIAU hanya mempunyai satu variasi tanda air yaitu Sukarno 'kurus'. Bila ada variasi lainnya, maka dengan terang sanggup kita katakan bahwa uang tersebut diragukan keasliannya.
Satu hal yang menarik adalah, walaupun kepingan 5 rupiah Sukarno RIAU beredar lebih dulu (15 Oktober 1963) dibandingkan kepingan 5 rupiah Sukarno biasa (13 Desember 1965), tetapi terang bahwa seri Sukarno biasa telah dicetak terlebih dahulu dan telah siap diedarkan di wilayah NKRI. Terbukti dari tahun tertera di uang tersebut (1960) dan juga overprinted KR pada nomor serinya. Mengapa pihak yang berwenang melaksanakan hal tersebut? Mengapa tidak mencetak dengan warna yang berbeda ibarat pada kepingan 10 dan 100 rupiah RIAU? Apakah mungkin kepingan 5 rupiah seri pengganti versi biasa (X) terlalu banyak stoknya? Mungkin kita tidak akan pernah tahu jawabannya.
Jakarta 15 April 2011
Kritik dan saran hubungi arifindr@gmail.com
Sumber :
1. Jurnal Rupiah asuhan pak Adi Pratomo
2. KUKI
3. Sejarah Bank Indonesia periode II 1959-1966
4. Koleksi teman-teman kolektor
Jakarta 15 April 2011
Kritik dan saran hubungi arifindr@gmail.com
Sumber :
1. Jurnal Rupiah asuhan pak Adi Pratomo
2. KUKI
3. Sejarah Bank Indonesia periode II 1959-1966
4. Koleksi teman-teman kolektor
iklan
0 Response to "Uang Kuno Rp.5 Seri Sukarno (1960)"
Post a Comment