Mengapa pada pecahan Rp1000 seri bunga (1959) variasi 1, 2 dan 3 huruf terdapat warna yang sedikit berbeda dibandingkan variasi keempat (2 karakter di atas 1 huruf)?
Sebagaimana kita ketahui, pada Katalog Uang Kertas Indonesia pecahan ini mempunyai variasi sebagai berikut
a. TDLR, 1 karakter 4 angka
b. TDLR, 2 karakter 4 angka
c. TDLR, 3 karakter 4 angka
d. Tanpa TDLR, 2 karakter di atas 1 huruf, 5 angka
Pada katalog World Paper Money edisi 12, pecahan ini dibedakan atas :
a. Imprint TDLR at bottom center on face
b. Without imprint
Bila kita menggabungkan kedua katalog, maka uang ini sanggup dibagi atas 2 penggalan besar yaitu
1. TDLR yang sanggup dibagi lagi menjadi 3 subvarian:
a. 1 karakter 4 angka
b. 2 karakter 4 angka
c. 3 karakter 4 angka
2. Tanpa TDLR, 5 angka
Pertanyaannya adalah:
Apakah perbedaan kedua varian ini (TDLR dan tanpa TDLR) hanya terlihat pada bentuk nomor serinya saja? Mari kita lihat bersama :
Kedua variasi pecahan Rp1000 (1959) yang berkondisi UNC kita bandingkan bersama, yang atas ialah varian TDLR, sedangkan yang sebelah bawah varian tanpa TDLR yang kemungkinan besar merupakan cetakan Percetakan Kebajoran. Dikatakan demikian lantaran pada versi specimen varian TDLR hanya terdapat tulisan SPECIMEN sedangkan pada varian tanpa TDLR selain tulisan SPECIMEN juga terdapat tulisan TIDAK BERLAKU dan TJONTOH.
Kedua goresan pena tersebut terang ialah bahasa Indonesia, sehingga sangat mungkin varian tanpa TDLR dicetak oleh Percetakan Kebajoran (lihat juga artikel 37. Rp2500 KOMODO)
3 macam tulisan SPECIMEN, TIDAK BERLAKU dan TJONTOH pada varian tanpa TDLR
Karena terdapat 2 macam variasi besar, yaitu TDLR dan tanpa TDLR yang kemungkinan besar dicetak oleh 2 percetakan yang berbeda, maka selain nomor serinya, sangat mungkin terdapat perbedaan-perbedaan lainnya. Mari kita lihat bersama :
WARNA
Bila kedua varian tersebut kita bandingkan bersama, maka akan terlihat adanya sedikit perbedaan warna :
Varian TDLR (atas) mempunyai warna yang sedikit 'lebih gelap' dibandingkan varian tanpa TDLR (bawah). Perbedaan warna ini juga sanggup ditemukan pada seri Sukarno, perhatikan gambar di bawah
Seri Sukarno TDLR (atas) dan PK (bawah) selain mempunyai perbedaan nomor seri, tanda air dan letak benang pengaman juga mempunyai sedikit perbedaan warna.
Warna uang pada cetakan TDLR terlihat lebih kontras, lebih tajam dan mempunyai gradasi warna yang lebih jelas, perhatikan perbedaan-perbedaan tersebut pada margin penggalan bawah serta pada keseluruhan penggalan uang.
Perbedaan gradasi warna pada margin bawah uang
LAMPU UV
Sekarang kita perhatikan kalau kedua varian (TDLR dan tanpa TDLR) dilihat di bawah lampu UV. Apakah keduanya juga mempunyai perbedaan? Mari kita lihat bersama.
Ternyata kedua variasi menawarkan pendaran warna yang sangat berbeda. Varian TDLR (atas) menawarkan pendaran warna lebih gelap dengan bunga di penggalan tengah yang lebih 'menyala' dibandingkan varian tanpa TDLR (bawah). Sebaliknya varian tanpa TDLR memiliki pendaran benang pengaman yang lebih terang.
Bagaimana kalau semua variasi kita bandingkan gotong royong di bawah lampu UV? Semua varian TDLR (1,2 dan 3 huruf) menawarkan pendaran warna yang seimbang sedangkan varian tanpa TDLR (paling bawah) terlihat berbeda yaitu sedikit lebih pucat.
Pendaran warna bunga yang lebih 'menyala' pada varian TDLR (atas)
KESIMPULAN :
Bravo kepada sahabat kolektor kita yang mempunyai mata elang. Dengan teliti ia sanggup melihat perbedaan warna pada kedua varian. Mata menyerupai sahabat kita ini yang seharusnya dimiliki oleh setiap kolektor.
Dan sehabis diperhatikan serta diteliti lebih lanjut kita sanggup melihat pada gambar-gambar di atas bahwa varian TDLR memang berbeda kalau dibandingkan dengan varian tanpa TDLR. Perbedaan bukan hanya pada penomorannya saja tetapi hampir pada keseluruhan warna uang dan menjadi semakin mencolok kalau dilihat dengan lampu UV. Perbedaan-perbedaan tersebut mungkin disebabkan oleh jenis tinta atau jenis kertas yang berlainan, mungkin juga kedua-duanya.
Semua perbedaan ini lebih menyakinkan kita bahwa kedua varian tersebut dicetak oleh 2 percetakan yang berbeda. Tetapi tanpa keterangan resmi dari pihak yang berwenang, kita tetap tidak sanggup mengetahui secara niscaya apakah Percetakan Kebajoran yang mencetak varian tanpa TDLR.
Pertanyaan selanjutnya :
Apakah Rp2500 komodo yang mempunyai variasi yang menyerupai dengan Rp1000 bunga juga mempunyai perbedaan-perbedaan tersebut? Saya berharap teman-teman mau menelitinya sendiri.
Jakarta 6 Mei 2012
Kritik dan saran hubungi arifindr@gmail.com
Sumber :
1. Katalog Uang Kertas Indonesia edisi 2010
2. Standard Catalog of World Paper Money edisi 12
3. Koleksi teman-teman para kolektor
iklan
0 Response to "Inilah uang kuno 1000 Rupiah Seri Bunga 1959 (1)"
Post a Comment