Tentu banyak diantara kita yang sudah mengenal pecahan 1000 Rupiah seri Sudirman ini. Di bab depan terdapat gambar Jendral Sudirman berwarna orange dan di bab belakang bergambar pabrik petrokimia yang di katalog Pick disebutkan sebagai PT PUSRI. Uang yang lebih banyak didominasi berwarna kuning kecoklatan ini mulai diedarkan tanggal 13 Januari 1969 dan ditarik pada 1 September 1977.
1000 Rupiah 1968
Pecahan ini berdasarkan Katalog Uang Kertas Indonesia edisi 2010 hanya terdiri dari satu variasi saja yaitu 3 karakter 6 angka. Sedangkan pada Katalog Pick ada suplemen lagi yaitu variasi SPECIMEN.
Variasi beredar 3 karakter 6 angka jika diperhatikan dengan lebih teliti lagi ternyata juga mempunyai perbedaan. Perbedaannya sangat sedikit sehingga kerap lolos dari pandangan mata kita. Dimana letaknya?
Yaitu pada nomor serinya.
Untuk jelasnya mari kita lihat gambar berikut :
Perhatikan gambar di atas baik-baik.
Uang 1 bernomor seri ZCV064590
Uang 2 bernomor seri CFA053128
Apakah teman-teman sudah melihat perbedaannya?
Ukuran nomor seri uang 1 lebih rapat jika dibandingkan nomor seri uang 2.
Bila diukur panjang nomor seri uang 1 ialah 31 mm dan uang 2 ialah 34 mm.
Terdapat perbedaan sekitar 3 mm.
Perbedaannya sangat kecil..... Mungkin terlalu kecil untuk diperhatikan.
Tetapi walaupun kecil, hanya 3 mm, tetap saja ada perbedaan bukan?
Pertanyaan berikutnya "Mengapa berbeda?"
Tentu sulit untuk dijawab dengan niscaya alasannya ialah hanya Perum Peruri yang sanggup menjawabnya, apalagi sewaktu uang ini dicetak statusnya masih sebagai PN Pertjetakan Kebajoran.. Tetapi tanpa melalui Perum Peruri, kita juga sanggup menciptakan asumsi berdasarkan pengamatan dari uang-uang yang kita miliki. Sudah saatnya kita sebagai kolektor jangan hanya sanggup membeli, membeli dan membeli. Sekali-sekali amati dengan teliti uang-uang yang telah kita beli dengan susah payah yang dikala ini mungkin tersimpan dan tertutup bubuk alasannya ialah sudah bertahun-tahun tidak pernah dilihat lagi.
Berdasarkan pengamatan yang pernah dibentuk oleh sesepuh kita pak Adi Pratomo dengan Jurnah Rupiahnya, ditambah lagi pemberian gambar dan informasi dari banyak teman-teman kolektor, maka sanggup dibentuk kesimpulan mengapa terdapat perbedaan tersebut.
Sebagian dari sekian banyak uang yang berhasil dikumpulkan dan dicatat
Ciri penomoran uang ini ialah :
1. Memiliki 3 karakter dan 6 angka
2. Huruf pola ialah karakter kedua
3. Huruf I tidak dipergunakan
4. Huruf X merupakan seri pengganti
5. Angka pertama selalu 0
Uang-uang yang terkumpul dikelompokkan berdasarkan karakter kedua yang merupakan karakter acuan.. Sampai dikala ini telah didapatkan 10 urutan yaitu :
xAx, xBx, xCx, xDx, xEx, xFx, xGx, xHx, xJx dan xKx.
xAx, xBx, xCx, xDx, xEx, xFx, xGx, xHx, xJx dan xKx.
Variasi 1 yang lebih rapat (31 mm) didapatkan pada 4 karakter pertama, yaitu A, B, C dan D. Sedangkan variasi 2 yang lebih renggang (34 mm) ditemukan pada huruf-huruf sisanya. Perhatikan tabel berikut :
Dari tabel sanggup disimpulkan bahwa variasi 1 yang mempunyai karakter pola lebih awal sangat mungkin dicetak terlebih dahulu, gres disusul variasi 2.
Maka pertanyaan kitapun sanggup dijawab dengan sendirinya, "Mengapa terdapat perbedaan panjang pendeknya nomor seri?" Jawabannya ialah "Karena adanya cetak ulang".
Variasi 2 merupakan cetakan ulang yang dikeluarkan belakangan.
Dari data lanjutan yang dikumpulkan sanggup dilihat bahwa peralihan variasi 1 dengan 2 terjadi di karakter pola xDx. Perhatikan gambar di bawah, DDR masih menggunakan variasi 1 tetapi SDZ sudah menggunakan variasi 2. Seorang sobat mengirimkan data bahwa ODx masih menggunakan variasi 1, berarti perubahan terjadi diantara PDx, QDx dan RDx. Siapa lagi yang sanggup membantu?
Peralihan terjadi di xDx
Variasi 1 terdiri dari 3-4 karakter (A, B, C dan sebagian D)
Variasi 2 terdiri dari 6-7 huruf. (Sebagian D, E, F, G, H, J dan K)
Dapat disimpulkan variasi 2 berjumlah 2 kali lebih banyak.
Mari kita pooling :
Variasi manakah yang anda miliki ?
a. Variasi 1
b. Variasi 2
Kirim melalui email atau shoutbox, sebutkan juga karakter acuannya.
Terima kasih banyak untuk pak Adi Pratomo yang telah menginspirasi goresan pena ini.
Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Jakarta 29 Juli 2012
Kritik dan saran hubungi email arifindr@gmail.com
iklan
0 Response to "Uang kuno 1000 Rupiah Sudirman"
Post a Comment